WELCOME TO MY BLOG FELLAAA...!!!

Makasih udah mau mampir sebentar KeBlog saya yg ga jelas ini.
Silahkan Dilihat lihat Bacotan bacotan saya setiap buka blog, Semoga bisa bermanfaat untuk Mas bro masbro dan Kaum hawa lainnya.. Thanks :)

Kamis, 28 Agustus 2014

Cara setting gateway menggunakan mikrotik

              Cara  setting gateway menggunakan mikrotik


1. Persiapan Awal

Hidupkan PC Router
Nyalakan salah satu komputer client untuk mensetting PC Router Mikrotik menggunakan Winbox. Kalau belum punya software Winbox, silahkan download di situs Mikrotiknya.
Jalankan Winboxnya.
Maka akan muncul jendela kecil, yaitu tampilan awal dari Winbox.
Klik tombol yang memiliki tiga titik […] disamping tombol [Connect]
Jika Routernya sudah terkoneksi dengan baik ke LAN, maka akan muncul sebuah list yang berisikan MAC Address dan IP Address.
Klik saja MAC Addressnya, lalu klik [Connect]
Maka akan muncul jendela admin dari router Mikrotik yang diremote menggunakan Winbox.
Apabila PC Router Mikrotik yang Anda gunakan ini sebelumnya sudah pernah disetting, maka lakukanlah reset ulang agar semua settingan kembali seperti awal pada saat belum dilakukan setting apapun. Caranya adalah klik tombol [New Terminal].
Maka akan muncul sebuah jendea yang memiliki latar belakang putih.
Ketikkanlah pada jendela putih itu tulisan, [system reset], jika diminta memilih Yes atai No, pilih saja Yes dengan menekan tombol [Y].
Setelah di reset biasanya router akan terdisconnect, konekkan kembali dengan langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Maka akan muncul jendela yang menanyakan, apakah akan menggunakan settingan default dari Mikrotik atau ingin menggunakan settingan sendiri. Klik [Remove Configuration] karena kita akan melakukan settingan sendiri.
Lalu agar mudah untuk diidentifikasi berikanlah nama untuk router yang digunakan. Dari [System] > [Identify]. Ketikkan nama router yang Anda inginkan, klik [Ok]. Disini saya memberikan nama [Gateway]. Sampai disini router sudah siap untuk dikonfigurasi.

2. Memberikan Komentar Pada Interface

Selanjutnya adalah memberikan komentar pada masing-masing interface agar mudah kita kenali, mana yang untuk ke ISP dan mana yang untuk ke LAN:

Klik [Interface].
Klik pada interface [ether1].
Klik icon yang bergambar kertas berwarna kuning, lalu isika komennya. Disini saya memberikan komen [TO INTERNET], karena interface ini yang akan menuju internet.
Begitu juga untuk [ether2]. Saya berikan komen [LOKAL]. Karena interface ini yang akan terhubung langsung ke jaringan lokal [LAN]

3. Memberikan IP Address

Untuk memberikan IP Address lakukan langkah berikut ini:

Klik [IP]
Pilih [Address]
Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada di sisi kiri atas dari jendela baru yang muncul tadi.
Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 10.10.1.1/24. Disini saya menggunakan simulasi, jadi jangan heran saya memasukkan IP Address seperti itu. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan sendiri.
Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
Pilih interface yang mengarah ke internet, disini saya memilih [ether1].
Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Internet]
Klik [Ok]
Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya adalah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu:

Klik lagi tanda [+] berwarna merah.
Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 192.168.1.254/24. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan dengan selera.
Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
Pilih interface yang mengarah ke lokal, disini saya memilih [ether2].
Berikan komentar agar mudah dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya memberikan komentar [IP Lokal].
Klik [Ok]

4. Menambahkan Routing Table

Agar jaringan lokal bisa melakukan akses ke jaringan luar (internet), maka harus dibuat routing table. Agar paket memiliki arah tujuan yang jelas dan paket tersebut tahu bagaimana cara dia menuju tujuannya, caranya adalah:

Klik [IP]
Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default.
Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru.
Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0].
Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda. Disini saya memasukkan [10.10.1.254].
Tambahkan komentarnya.
Klik [Ok].

5. Menambahkan NAT Rule

Tujuan membuat NAT rule adalah agar paket bisa dilewatkan ke jaringan luar atau internet. Agar paket yang berasal dari interface lokal [ethe2] bisa sampai ke tujuannya dengan melewati interface internet [ether1]. Caranya adalah sebagai berikut:

Klik [IP].
Pilih [Firewall].
Masuk ke tab [NAT].
Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule].
Pada [Chain] pilih [srcnat].
Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet, yaitu [ether1].
Masuk ke ta [Action].
Pada [Action] pilih [masquerade].
Klik [Apply].
Tambahkan komentar jika perlu. Penuli menambahkan komentar [NAT Rule].
Klik [Ok] jika sudah selesai.

6. Memasukkan DNS

DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. caranya adalah sebagai berikut:

Klik [IP].
Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS].
Klik [Settings].
Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama. Misalnya saya masukkan DNS Speedy yaitu [203.130.196.155].
Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. Misalnya [8.8.8.8] yaitu DNS yang dibuat oleh Google.
Berikan centang pada [Allow Remote Requests].
Klik [Ok] jika sudah selesai.

7. Tes Konfigurasi

Setelah itu langkah terakhir dari seting di router adalah melakukan pengecekan apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah:

Klik [New Terminal].
Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya [ping google.com]. jika sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet.

8. Tes Konfigurasi di Klien

Selanjutnya adalah melakukan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut adalah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows XP:

IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.254
Preferred DNS : 203.130.196.155
Alternate : 8.8.8.8

Lakukan ping dari Command Prompt ke salah satu domain di internet, misalnya google.com dengan mengetikkan perintah [ping google.com]. jika ada reply itu berarti konfigurasi sudah berhasil. Jika belum coba lebih teliti lagi dalam melakukan konfiurasi. Selamat mencoba.


Rabu, 13 Agustus 2014

MACAM MACAM SERVER

Wireless adalah melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
 Wireless LAN adalah suatu Local Area Network yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media penyaluran data tanpa mengunakan kabel. Wireless LAN ini biasanya menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang disebut juga dengan ISM (Industrial, Scientific, Medical) Band, dimana oleh FCC (Federal Communication Commission) memang dialokasikan untuk “berbagai keperluan Industri, Sains, dan Media”, jadi siapa pun dapat menggunakan frekuensi ini dengan bebas (asal tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi).
 Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk melakukan komunikasi data menyalurkan data dari satu point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik. Koneksi ini menggunakan frekuensi tertentu untuk menyalurkan data tersebut, kebanyakan Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4 GHz, selain itu digunakan pula frekuensi 5,8 GHz dan 24 GHz. Frekuensi inilah yang disebut dengan Industrial, Scientific and Medical Band atau sering disebut ISM Band.
 Fungsi Wireless :
1. Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.

2. Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.

3. Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.

4. Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.

5. Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 – 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.

6. Dengan WiFi, yang 54Mbps adalah agregat (yaitu jumlah) dari bandwidth yang tersedia dalam dua arah sehingga Anda hanya benar-benar mendapatkan sekitar 10 atau 15Mbps di setiap arah sekali overhead dibawa keluar.

7. Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.

8. Wi-Fi merupakan pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus menurun

9. Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.

10. Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.

11. Protocol baru untuk kualitas pelayanan damn mekanisme untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).

12. Network ini di design untuk punya symetric up and down speed.



Pengertian IEEE 802.11
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.

• STANDAR dari IEEE

802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges.
802.2 → Logical Link Control (LLC).
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP).
802.4 → Token Bus.
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP).
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN.
802.7 → Broadband LAN.
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI).
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN).
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN).
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi).
802.12 → Demand Priority Access Method.
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth.
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel untuk jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar.

• Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :

802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps.
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54 Mbps.
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps.
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN.
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN.
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik.
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi.
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang.

Kelebihan standar 802.11 antara lain :

a. Mobilitas.
b. Sesuai dengan jaringan IP.
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi.
d. Frekuensi yang tidak terlisensi.
e. Aspek keamanan yang tinggi.
f. Instalasi mudah dan cepat.
g. Tidak rumit.
h. Sangat murah.

Kelemahan standar 802.11 antara lain :

a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain.
b. Kanal non-overlap yang terbatas.
c. Efek multipath.
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz.
e. QoS yang terbatas.
f. Power control.
g. Protokol MAC high overhead.
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11, tujuannya agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja sama/kompatibel meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b merupakan salah satu varian dari 802.11 yang telah populer dan menjadi pelopor di bidang jaringan komputer nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b masih memiliki beberapa kekurangan di bidang keamanan yang memungkinkan jaringan Wireless LAN disadap dan diserang, serta kompatibilitas antar produk-produk Wi-Fi™. Teknologi Wireless LAN masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b akan tetap diingat sebagai standar yang pertama kali digunakan komputer untuk bertukar data tanpa menggunakan kabel.


Pengertian Access Point dan Fungsi Secara Lengkap - Hai sobat pelajar, pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar access point yang sering-sering ini kita dengar. Dalam artikel saya kali ini saya akan menuliskan pengertian dan fungsi dari istilah access point yang sedang kamu cari.

Pengertian Access Point
1. Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.

2. Access point adalah adalah perangkat, seperti router nirkabel / wireless, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.

3. Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.

4. Access Point adalah perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan.

Fungsi Access Point
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel



Kamis, 23 Januari 2014

Contoh server

Server Tower Ibm System X3200

Processor Quad Core Intel Xeon 3350
Memory 4 GB DDR2 ECC Reg ( 1 Gb x 2 )
Harddisk Sas 72.3 Gb
DVD Combo
Power Supply : Redundant
Operating System : Windows Server 2008
Harga 6 juta


Server Tower Ibm Eserver X226


Processor Dual Core Intel Xeon 3.0 Ghz
Memory 2 GB DDR2 ECC Reg
Harddisk SCSI 1TB   
DVD RW / Support Dual Layer
Power Supply : Redundant
Slot VGA : PCI Express
Operating System : Windows Server 2003 

Harga : 8 juta